Selalu Ada Jalan.. Tenanglah..


“Setiap Kesulitan pasti selalu ada jalan keluarnya”.
Kata-kata seperti ini memang sering kita dengar, bahkan kadang kita terkesan meremehkan kata-kata itu saat ujian kesulitan menghampiri.”Ah..basi.kamu ngga merasakan apa yang aku alami sih..”.mungkin itu salah satu tanggapan dalam hati yang muncul saat ada orang yang berusaha membantu menyemangati lewat kalimat bijak itu. Itu karena hati kita terlanjur terpuruk oleh kesulitan yang sedang kita hadapi.Tapi sungguh itu nyata, setiap kesuliatan selalu ada jalan keluar, Pasti dan yakinlah pada yang Maha Penolong.
Saat kita benar-benar buntu mengahadapi masalah, benar-benar Allah selalu memberi pertolongan..Ada saja jalan yang Allah tunjukkan buat kita..Dan memang kebanyakan, kengerian-kengerian yang kita khawatirkan itu seringnya tidak menjadi kenyataan.
Sungguh aku merasakannya sendiri..
Allah maha mengetahui mana yang terbaik buat kita dan akan memberikan apa yang kita butuhkan. Bersabar atas semuanya itu yang harus kita lakukan.
Dan memang kesabaran selalu berakhir dengan indah.
Ketika kita merasa bahwa kita tidak beruntung, padahal sesungguhnya itu adalah keberuntungan buat kita, karena memang Allah selalu mempersiapkan sesuatu yang terindah dan terbaik buat kita.
Pernah aku merasakan tidak beruntung ketika ternyata harapan tidak sesuai dengan kenyataan.Padahal saat itu aku yakin sekali bahwa harapan itu bakalan terwujud nyata..
Tapi Allah berkehendak lain. Sebelum lulus aku ditawari untuk menjadi instruktur disalah satu cabang tempat aku kuliah. Saat itu benar-benar harapan yang aku yakin akan terwujud nyata karena pimpinan yang langsung meberikan tawaran. Bayangan bahwa setelah lulus kuliah langsung kerja begitu terasa nyata. Saat itu aku merasa sangat beruntung sekali, ketika kuliah diberi kepercayaan menjadi assisten dosen dan ketika mau lulus ada jaminan langsung jadi instruktur. Karena memang menjadi pengajar itu adalah cita-citaku sejak kecil. Itu adalah bidang yang sangat aku minati.Ada keindahan tersendiri buatku.
Tapi apa yang terjadi?
Allah ternyata berkehendak lain..Allah memberi aku waktu untuk menyandang status pengangguran. Saat itu aku merasa semua mimpiku hanya tinggal jadi mimpi. Kecewa dan merasa terpuruk, kerena terlanjur sudah melayang tinggi ternyata harus jatuh lagi ke tanah..hehe..Dan yang membuat aku semakin terpuruk karena aku sempet melewatkan tawaran mengajar disalah satu instansi pendidikan didaerahku demi menjadi instruktur di instansi tempatku kuliah. Terbesit dalam pikiranku coba aku terima saja mungkin tidak akan menjadi pengangguran begini. Tapi justru penyesalan seperti itu yang akan membuat kita semakin terpuruk.
Memang sudah jalannya harus begini..
Benar-benar hari-hari yang ku lalui saat menjadi pengangguran terasa membosankan. Ditambah lagi saat itu, justru orang yang menurutku mampu menjadi penyemangatku begitu acuh dan terkesan begitu banyak berubah sikapnya padaku. Entah karena apa, padahal sebelumnya dia bagitu baik dan perhatian padaku. Apa karena dia tidak bisa menerima kondisiku yang saat itu? Tapi apakah sedangkal itu dia memaknai semua diantara kami..Ah entah lah?Banyak masalah yang terjadi saat itu. Dan sangat menyesakkan dada. Itu membuatku merasa semakin terpuruk dengan kondisiku saat itu. Tapi bersyukur saat itu aku mendapat semangat dan pencerahan dari orang-orang yang begitu peduli dan begitu menyemangatiku. Teringat kata-kata bijaknya saat itu yang sungguh membangkitkan semangatku “ Sabarlah, anggap saja Allah sedang memberikan dispensasi waktu agar kamu bisa menikmati waktu luang, ada waktu buat keluarga, buat adik-adikmu..dan yakinlah apa yang menjadi hakmu akan Allah berikan untukmu juga, Riskimu tidak akan diambil orang lain. Tetaplah berfikir positif dan optimis”. Luar biasa kata-kata itu telah mampu meberikan energi positif buatku. (buat dia:Terima kasih atas nasihat dan semangatnya, selamanya akan aku ingat kebaikanmu. Semoga Allah juga memberikan kebaikan untukmu.amin).
Setelah itu aku berusaha memanfaatkan waktuku sebaik mungkin. Aku tidak ingin merugi hanya mengkhawatirkan hal-hal yang belum terjadi. Aku juga tidak ingin otakku ikut-ikutan nganggur.Aku menganggap ya memang ini adalah anugrah Allah dan kesempatan baik agar aku bisa lebih dekat dengan ortuku n adik-adiku yang masih kecil-kecil. Aku lalui hari- hariku dengan membantu pekerjaan rumah tangga ibu, belajar bikin kue n masak, mengajari adiku yang masih TK membaca dan berhitung, membacakan dongeng saat dia akan tidur, bahkan yang paling berkesan saat itu anak-anak kecil temen2 adiku juga senang pengen dibantu belajar membaca sama aku. Bahagianya aku karena bisa memberi kenyamanan sama mereka. Hari minggu aku luangkan waktu untuk anak-anak yang deket rumah yang mau belajar komputer dirumahku. Rumahku memang terbiasa ramai oleh anak-anak. Sejak aku masih kecil rumahku terbiasa buat basecamp kegiatan-kegiatan anak didesaku. Perpustakaan sama studio mini anak-anak.
Allhamdulillah ada kebahagian tersendiri yang kudapat dari mereka. Selama kuliah aku jarang bisa pulang, karena kesibukanku saat itu. Paling pulang kalau ada libur panjang saja, bisa sampe 2 atau 3 bulan tidak pulang. Ya memang terasa benar Allah sedang memberikan dispensasi waktu untukku. Alhamdulillah,
Maka Nikmat Allah Manakah Yang engkau dustakan?
Bagaimanapun aku tetap menginginkan mengubah setatusku yang pengangguran, waktu itu aku mau cari-cari pkerjaan tapi kondisinya ijazah belum keluar. Mau melanjutkan kuliah belum bisa.
Hari itu ketika aku sedang merasakan kebuntuan harus bagaimana lagi. Aku menangis dalam peraduanku padaNya. Terasa sudah tidak bisa lagi menikmati menjadi pengangguran. Aku ingin segera bekerja pikirku. Ingin segera mengamalkan ilmu yang telah ku dapat dibangku kuliah..aku tidak ingin kuliahku sia-sia. Bagaimana dengan pandangan lingkungan kalau aku terus menganggur?
Luar biasa bahagianya sekaligus terharu..saat itu juga, saat dimana aku sudah benar-benar jenuh dengan setatusku Allah memberikan sesuatu kabar yang indah buatku.
Ternyata memang benar-benar Allah telah mempersiapkan yang terindah dibalik semua ini..Sujud syukurku padaMu saat itu sambil meneteskan airmata bahagia..
Semua itu terjadi ketika aku dapet informasi tawaran dari KC tempat ku kuliah untuk menjadi instruktur di cabang baru yang memang instansi tempatku kuliah sedang membuka beberapa cabang baru dibeberapa kota.
Inikah buah dari kesabaran..walau sesungguhnya aku masih merasa kurang sabar, tapi Allah maha baik pada hambanya. Memang benar nasehat sahabatku bahwa apa yang menjadi haku pasti akan diberikan juga. Dan Allah sesungguhnya sedang memberikan keberuntungan saat aku mnjadi pengangguran, setidaknya selama beberapa bulan aku bisa menikmati kebersamaanku dengan keluarga.
Terima kasih ya Allah akhirnya Engkau mengabulkan impiaku ini..
Dan kini aku telah menggapai mimpiku yang satu ini. Alhamdulillah..
Terimakasih buat orang-orang terdekatku yang selama ini selalu menyemangatiku, mendoakanku,,buat ortu n adik2ku..aku sayang banget sama kalian..Semoga Allah slalu memberikan kebaikan untuk kalian..amin.Buat dia sahabatku terima kasih, kau selalu ada dan mau berbagi dalm kondisi apapun. Terima kasih atas semangatnya sahabat..Semoga ksuksesan untukkmu juga.amin.

“… Boleh jadi kalian membenci sesuatu,padahal ia amat baik bagi kalian. Dan boleh jadi kalian mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian. Allah Maha mengetahui kalian tidak mengetahui”.
(QS. Al-Baqarah 216)

Leave a Reply